Sistem Tanam Vertikultur
Pertanian adalah topik yang tak henti-hentinya selalu dibicarakan oleh penduduk di aneka macam kelompok. Pertanian yang diketahui masyarakat hanyalah pertanian tradisional saja bukanlah pertanian terbaru. Banyak orang yang membicarakan pertanian dalam arti sempit yang di dalamnya cuma sebatas mencangkul tanah saja. Padahal pertanian ialah sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup di bumi ini.
Pada zaman dulu lahan pertanian di Indonesia sungguh luas dan produktif. Namun, seiring kemajuan zaman, lahan pertanian di Indonesia kian menyempit dan kesuburan tanah yang dimiliki oleh tanah makin menurun dan hampir tidak produktif lagi, sehingga banyak lahan pertanian yang dialih fungsikan kegunaanya menjadi lahan konservasi maupun pendirian bangunan-bangunan mirip ruko dan pasar swalayan. Masalah ini tidak butuhdipikirkan berlarut sebab berbagai teknik budidaya yang dibentuk untuk membuat lebih mudah manusia memenuhi kebutuhan pangan. Salah satu cara untuk mengefisiensikan lahan yang sempit dapat dilakukan sistem pertanian dengan cara vertikultur.

Vertikultur berkembang pesat di negara-negara maju seperti di Jepang dan Amerika. Vertikultur ialah teknik budidaya dalam pertanian modern yang dijalankan dengan penanaman flora tata cara bertingkat atau vertikal, sehingga dengan teknik budidaya ini tidak memerlukan lahan yang luas dan mampu dilaksanakan pada rumah yang tidak memiliki halaman sekalipun. Jenis flora yang dapat ditanam dengan metode vertikultur ialah tanaman hortikultura semusim. Tanaman hortikultura dapat berupa flora sayur seperti selada, wortel, tomat, sawi, kangkung, kubis, terong dan cabai. Dapat juga ditanam dengan tanaman bunga mirip anggrek, mawar, azalea, bunga sepatu dan melati.
Cara penerapan vertikultur tergolong gampang dapat memakai pipa paralon atau bambu yang berdiameter besar yang diletakkan secara vertikal ataupun horizontal dengan cara bertingkat yang lalu pipa paralon atau bambu tersebut dikontrol jarak lubangnya dan dilubangi secara berselang seling untuk kawasan penanaman benihnya. Namun teknik budidaya dengan cara ini terdapat keunggulan dan kekurangannya.
Adapun kelebihan dengan cara vertikultur ialah dapat mengefisiensikan penggunaan lahan yang sempit, dapat meminimalkan penggunaan pupuk dan pestisida untuk tanaman, lebih gampang dipindahkan dari satu daerah ke kawasan tertentu sehingga lebih gampang dalam hal pengamatan dan pemeliharaan flora serta gampang dilakukan.
Namun kekurangan dengan cara ini adalah membutuhkan ongkos yang cukup tinggi di awal penerapan teknik budidaya dengan vertikultur, tata cara penyiraman harus kontinyu dan harus sering dijalankan monitoring.
Walaupun terdapat beberapa kelemahan pada metode budidaya ini, namun dengan vertikultur kebutuhan pangan manusia akan mampu terpenuhi sehingga banyak orang yang menerapkan tata cara ini di skala besar mirip perusahaan maupun skala kecil di rumah tangga dengan menanamnya di halaman rumah. Selain dapat memenuhi konsumsi insan, teknik budidaya ini pun mempunyai nilai estetika yang tinggi yang biasanya dipakai sebagai dekorasi di halaman rumah. #Artikel oleh Dini Ari Murti#
0 Response to "Sistem Tanam Vertikultur"
Post a Comment